Pemain sepak bola kebanggan Indonesia Rachmat Irianto tampak bahagia menjalani prosesi wisuda ke-110 Universitas Negeri Surabaya (UNESA) di GRAHA UNESA Kampus 2 Lidah Wetan, kemarin.
Ya, pemain yang akrab disapa Rian itu merayakan gelar sarjananya usai berhasil merampungkan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNESA.
Dekan FIKK, Dr. Dwi Cahyo Kartiko, S.Pd., M.Kes., menjelaskan bahwa tidak mudah bagi gelandang bertahan Persib Bandung itu untuk menyelesaikan tugas akhir. Semua butuh proses dan perjuangan melalui sejumlah tantangan.
Kendati demikian, Rian, lanjutnya, berhasil melewatinya, hal itu tidak lepas dari jam terbang yang tinggi baik di klub maupun di timnas yang membuatnya bisa melewati semua itu.
Namun, imbuh dekan FIKK, dengan usaha dari dosen terkait dan formula khusus, Rian yang merupakan lulusan S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) itu bisa lulus dengan baik.
Atas perjuangan dan prestasinya itu, Rian diganjar beasiswa S-2 dan jaminan karir sebagai dosen praktisi di kampus ‘rumah para juara’ setelah ia merampungkan studi magisternya.
“Karena kita butuh dosen yang betul-betul pemain sekaligus praktisi yang tidak abal-abal, jadi kalau mau passing dan nendang sudah pasti sesuai,” ucapnya.
Rian mengaku senang sekaligus lega karena telah berhasil menyelesaikan pendidikan sarjananya di UNESA. Menurut pesepakbola 24 tahun itu, tawaran yang diberikan dekan FIKK dan rektor merupakan kesempatan yang bagus bagi dirinya.
“Rencananya setelah ini saya kembali ke Bandung untuk bergabung dengan klub dan memikirkan kembali tawaran pak rektor dan pak dekan FIKK,” ujar Rian.
Ditanya tentang obesesinya setelah menjadi sarjana, mantan pemain Persebaya Surabaya ini mengisyaratkan ingin lanjut ke jenjang S2. “Ya, ini kesempatan buat saya dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan diberi kemudahan untuk bisa melanjutkan S2 di UNESA,” ungkapnya lagi.
Legenda hidup Persebaya yang merupakan ayah dari Rachmat Irianto, Bejo Sugiantoro turut bahagia mendapati anaknya yang kini mengenakan toga gelar sarjana.
Menurutnya tawaran beasiswa S2 dan jaminan menjadi dosen praktisi di UNESA merupakan hal yang mulia dan kesempatan emas bagi anaknya.
“Saya bangga karena ada pihak-pihak yang peduli terhadap pendidikan atlet, saya berterima kasih kepada UNESA,” ucapnya.
Usai turun dari panggung utama, Rektor Unesa Prof Dr Nurhasan M Kes turut mengapresiasi capain Rachmat Irianto dan berharap lahirnya Rian-Rian berikutnya. “Harapannya ke depan ada banyak Rian-Rian yang skillnya berbeda.
Selain sepak bola nantinya ada yang di bola voly, ada tenis, tenis meja, dan cabang-cabang olahraga yang lain. Karena kami kekurangan dosen yang memiliki skill mumpuni di bidangnya untuk meningkatkan kualitas ilmu keolahrgaan dan kesehatan,” tandas Rektor.
“Jadi dosennya harus mempunya skill mumpuni level nasional. Untuk itu kami bulan Juli ini sedang melakukan rekrutmen dosen-dosen level nasional seperti panjat tebing, bahkan di bidang sport media, sport bisnis, sport low, dan banyak lagi yang kita butuhkan sebagai penguatan demi kepentingan bangsa,” pungkasnya. (Bagus)