Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur (Jatim) 2024 memanas. Sebab tiga tokoh perempuan, atau Srikandi bertarung dengan jurusnya memperebutkan kursi Gubernur Jatim.
Ketiga srikandi tersebut adalah Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, dan Luluk Nur Hamidah. Khofifah Indar Parawansa yang kembali berpasangan dengan Emil Dardak, diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Khofifah merupakan Gubernur Jatim periode 2019-2024.
Sementara itu, PDI Perjuangan mengusung Tri Rismaharini sebagai calon gubernur. Risma adalah Menteri Sosial (Mensos) dan bekas Wali Kota Surabaya. Dia dipasangkan dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans. Sedangkan PKB mengusung kadernya sendiri, Luluk Nur Hamidah dab Lukmanul Hakim sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Khofifah Indar Parawansa pun mengaku siap bertarung. Sebelumnya dia menjelaskan hubungannya dengan dua calon gubernur yang rivalnya pada Pilkada Jatim 2024, Tri Rismaharini atau Risma dan Luluk Nur Hamidah.
Khofifah menyatakan, dia dan Risma mempunyai hubungan yang dekat. Dia merasa tidak ada rivalitas dalam hubungan dengan Risma.
Khofifah menyatakan, pada Pilwali Surabaya pertama pada 2010, Risma menjadikan rumah khofifah sebagai tempat pemenangan.
“Periode kedua (pilwali 2015) juga koordinasi di rumah saya. Saya merasa hubungan saya sangat dekat, sangat baik,” ujarnya, dikutip dari acara “Jurus Bertahan Khofifah – Emil” Mata Najwa, Selasa (3/9).
Bahkan, saat Risma menjadi pemenang Pilwali Surabaya periode kedua dan memutuskan untuk menggelar syukuran di rumah Khofifah, Khofifah yang saat itu menjadi Menteri datang khusus dari Jakarta.
“Malamnya jam 23.00 saya balik Jakarta, jadi datang hanya untuk ikut syukuran,” kata Khofifah.
Khofifah mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan Risma sejak tidak menjadi wali kota. Termasuk setelah Risma mendaftar maju Pilkada Jatim 2024.
Untuk Luluk, Khofifah menegaskan tidak pernah menganggap siapa kontestas pun yang menjadi lawannya pada Pilkada Jatim sebagai underdog.
“Kita selalu tekankan untuk waspada kerja keras lahir batin. itu tagline kita selama ini,” sambungnya.
Khofifah juga mengakui majunya Luluk sebagai bakal cagub Jatim melalui PKB, berpotensi menggerus suaranya.
“Potensi menggerus suara? Mungkin saja. Tapi biar masyarakat menentukan pilihannya,” katanya. (Bagus)