Pascasarjana Unair menggelar Sarasehan Kebangsaan dan Wayang berjudul Reaktualisasi Spirit Resolusi Jihad bagi Generasi Z, pada Sabtu (2/11) di Gedung Pascasarjana Kampus B Unair.
Sarasehan ini dihadiri PWNU Jatim, Rektor dan mahasiswa. Rektor Unair Prof Nasih menegaskan bahwa kondisi saat ini tentu berbeda dengan tahun 45. Termasuk generasinya juga berbeda. “Sekarang kita menghadapi generasi Z. Tentu perilaku kebiasannya sangat berbeda. Kita berharap semangat dan resolusi jihad ini akan bisa di reaktualisasi dalam bentuk yang sesuai dengan lingkungan yang dihadapi,” ungkapnya diwawancarai.
Menurut Prof Nasih, maka diperlukan kecintaan pada diri Gen Z pada negeri. Kemudian, diperlukan kreatifitas dan flexibilitas untuk mengembangkan semua hal. Sehingga kebaikan-kebaikan itu akan dicintai oleh generasi Z. “Kalau enggak, nanti mereka susah kita ajak bergerak. Kita ingin semua bergerak. Bangsa ini bergerak, generasi Z bergerak. Mereka akan menguasai bangsa ini. Untuk bergerak ke arah yang benar, maka dibutuhkan perjuangan arahan yang bagus. Dan itu dari para alim ulama yang memberikan dasar untuk kita semuanya,” serunya.
Direktur Sekolah Pascasarjana Unair Prof Badri Munir Sukoco yang juga hadir memaparkan, fatwa jihad pernah disampaikan KH Hasyim Asyari saat penjajahan. Bahwa perjuangan melawan penjajah itu fardu ‘ain untuk semua anak bangsa dalam mencintai negara. Berjuang melawan penjajah. “Jihad ini sebagai bentuk dari kecintaan tersebut,” ucapnya.
Melakukan reaktualisasi atau redefinisi ulang terkait jihad, imbuh Prof Badri, sekarang siapa yang menjajah Indonesia? Secara implisit yakni terkait ekonomi, budaya, produk.
“Ini perlu peran aktif dari gen Z agar kreatifitas dan flexibilitas dalam menjawab tantangan zaman dalam memanfaatkan domestik market yang besar di Indonesia,” tegasnya. (Bagus)