BKKBN Jatim Kolaborasi dengan GP Ansor Cegah Stunting, Bentuk Pojok Bangga di Pesantren

Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur (Jatim) dan GP Ansor Jatim sepakat berkolaborasi mencegah stunting.

Upaya itu dituangkan dalam penandatanganan kerjasama MoU antara BKKBN Jatim dan GP Ansor Jatim di acara Syawal Fest PW GP Ansor Jawa Timur, Ahad (13/4) di Jatim Expo Surabaya.

Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Dra Maria Ernawati MM bersyukur bisa bekerja sama dengan GP Ansor Jawa Timur.

“Alhamdulillah kita kerjasama, penandatangan MoU dengan GP Ansor, dan satu lagi dengan Gerakan Ayo Mondok,” ucapnya.

Pihaknya sepakat dan bekerjasama untuk mengedukasi pemuda agar paham pernikahan dini dan dampaknya terhadap stunting.

Maria menyebut, bahwa BKKBN tidak bisa bekerja sendiri. Harus kolaboratif. Sehingga harapannya kolaborasi BKKBN dan GP Ansor untuk mencegah stunting dengan satu langkah mengedukasi pernikahan dini di Jatim.

Di kerjasama tersebut, road map pertama BKKBN yakni memberikan sosialisasi ke pondok-pondok. Kemudian membentuk Pojok Bangga di pondok pesantren.

“Di Pondok Bangga itu, nanti BKKBN bisa memberikan informasi bagaimana membangun keluarga yang baik. Khususnya yang mau menikah,” tegasnya.

Ketua GP Ansor Jatim H Musaffa Safril menyatakan bahwa dirinya sudah berkoordinasi dengan BKKBN terkait langkah pencegahan stunting. Koordinasi ini menghasilkan kerjasama berlanjut dengan melibatkan sahabat Ansor di tingkat ranting.

“Kerjasama berkaitan dengan pencegahan pernikahan dini. Karena langkah selanjutnya berkaitan dengan pencegahan stunting,” ungkapnya.

Menurut Musaffa, dari peta yang ada, stunting saat ini paling banyak di daerah Tapal Kuda dan Madura.

“Kita akan fokus disana. Melibatkan Ansor setempat untuk sosialisasi pencegahan. Kemudian edukasi ke masyarakat di kantong-kantong stunting. Termasuk di pondok pesantren,” jelasnya. (Bg)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *