Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, terus melakukan berbagai upaya, untuk meningkatkan hasil pertanian padi di Kota Pahlawan. Salah satunya, pemkot memberikan bantuan peralatan mesin pertanian (alsintan), kepada kelompok tani (Poktan) di Kota Surabaya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, bantuan tersebut untuk meningkatkan hasil produksi padi, sekaligus mendorong program ketahanan pangan nasional. Ada berbagai jenis bantuan yang diberikan, kepada poktan di Surabaya. Diantaranya, mulai dari bibit padi, pupuk, pestisida, hingga alsintan.
“Alsintan mulai dari mesin tanam padi, alat bajak sawah, kemudian kombi (mesin panen padi), alat penggilingan padi dan masih ada berbagai sarana dan prasarana, yang lainnya. Alat-alat itu digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan, bagi petani dan meningkatkan jumlah produksi,” kata Antiek, Kamis, (24/4).
Selain itu, lanjut Antiek, pemkot saat ini juga sedang merancang, pembuatan saluran irigasi untuk daerah persawahan di Surabaya. Menurutnya, beberapa daerah persawahan di Surabaya saat ini, hanya bisa mengandalkan aliran air limbah rumah tangga.
Karena irigasi masih menjadi salah satu kendala pertanian padi, di perkotaan khususnya Surabaya. Oleh karena itu, pemkot akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan Pemerintah Pusat, untuk pembuatan saluran irigasi di wilayah persawahan.
“Kami mengajukan irigasi pompa, jadi kami akan dibantu oleh pusat, untuk pompanisasi. Jadi, nanti mengambil dari sungai terdekat, untuk dialirkan ke sawah-sawah dan itu bisa menjadi salah satu solusinya,” ujarnya.
Selain meminta bantuan pembuatan pompa air untuk irigasi sawah, pemkot bersama Pemprov Jatim juga memanfaatkan agen hayati, agar hasil pertanian padi di Surabaya lebih maksimal. “Agen hayati itu supaya mengurangi penggunaan pupuk non organik, agar produksinya lebih bagus dan lebih aman, untuk dikonsumsi masyarakat.” katanya. (yunus)