Komisi Perlindungan Anak Indonesia Susanto, menghimbau kepada anak dan remaja agar membudayakan perilaku berkarakter, tanpa narkoba, tanpa bully dan zero tawuran. Hal ini di tegaskan lantaran keprihatinannya atau kasus narkoba yang menimpa para artis.
JADI SASARAN
Ironis memang, dalam waktu sebulan, deretan artis tersandung barang haram ini.
Hingga saat ini artis yang tertangkap polisi yakni Fachri Albar, Roro Fitria, Dhwaiya Zaida dan Rizal Djibran sendiri.
“Jangan tiru mereka,” jelas Susanto kepada majalahnurani.com Sabtu (24/2/2018).
Susanto tak menampik jika artis kerap dijadikan public figur oleh anak dan remaja. Sehingga perilaku para pulbic figur ini yang melanggar hukum sekalipun juga sering ditiru anak dan remaja.
“Ini tak boleh terjadi pada anak-anak kita. Jangan meniru perilaku artis yang belakangan berurusan dengan hukum karena kasus narkoba,” jelas dia.
KPAI juga terus mengamati perkembangan berita peredaran narkoba. Menurut Susanto, langkah polisi dalam memberantas peredaran narkoba sangat tepat untuk mencegah agar anak tak dijadikan sasara bisnis haram ini.
“Tangkap bandar narkoba, agar anak-anak tak dijadikan sasaran bisnis penyalahgunaan narkoba,” tegasnya.
PERAN ORANG TUA
Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi menandaskan, keluarga terutama orang tua harus merangkul anaknya agar mereka jauh dari pengaruh narkoba.
Dikatakannya, masalah saat ini sering terjadi pada anak-anak mereka dilupakan. Orang tua sibuk sendiri sehingga anak-anak kehilangan perhatian.
“Ketika orang tua sibuk dan kehilangan komunikasi efektif dengan anak-anak akibatnya mereka mudah terpengaruh,” ujarnya.
Dari pengamatannya, anak yang terjerumus narkoba, mereka tidak punya tempat curhat dan mengadu maka teman menjadi tempat curhat dan mengadu.
“Akhirnya mereka terjerumus bisa ke narkoba, seks bebas dan lainnya,” ungkap pria yang akrab disapa Kak Seto. 01/Bagus