Sebagai umat muslim, mengonsumsi makanan halal itu sudah menjadi kewajiban. Jika di Indonesia bisa dipastikan ada kejelasan kehalalan makanan. Seperti ketika kita berkunjung ke resto yang sudah bersertifikat halal.
Pertanyaannya, bagaimana jika resto di eropa atau Amerika yang notaben-nya mayoritas non muslim? Bagaimana mendeteksinya?
INFO DARI INTERNET
Pendiri Halal Corner Aisya Maharani membenarkan kalau masyarakat yang pergi ke luar negeri masih menganggap mencari makanan halal itu sangat sulit.
Namun demikian, sekarang sudah ada lembaga halal di luar negeri yang juga diakui MU. Selain itu komunitas Muslim pun pasti membantu memberikan informasi produk halal di negara tujuan.
“Sebelum ke luar negeri, cari info dulu di internet restoran halal setempat. Atau bisa cek di web atau kontak lembaga halal setempat atau juga komunitas muslim setempat,” tuturnya kepada majalahnurani.com, Ahad (4/3/2018).
Aisya mengamati, biasanya restoran yangalal di luar negeri itu memperlihatkan logo dan sertifikat halalnya. Dia tak menampik kalau makanan di luar negeri seperti di Amerika dan eropa itu peluangnya lebih besar belum jelas kehalalannya.
“Jangankan di luar negeri, di dalam negeri juga bisa saja kalau belum ada kejelasan halal,” sambungnya.
Ketika makan di resto luar negeri, lanjut Aisya, umat memang harus hati-hati. Kalau dalam food process, tidak tahu asal bahan dari mana, prosesnya bagaimana, inilah yang masuk syubhat.
“Kalau ada restoran yang melibatkan haram ya tinggalkan saja,” ungkapnya.
Menurutnya, jika di negara-negara non muslim lebih banyak kategori yang haram itu wajar.
“Karena kebutuhan halal disana tidak terlalu prioritas sebagaimana di negara mayoritas Muslim,” tandasnya.
MEMAKAI SIMBOL ISLAM
Direktur Halal Center Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Nanung Danar Dono, memiliki tips mencari makanan halal di resto luar negeri.
Hampir semua negara besar di dunia sudah memiliki lembaga resmi yang miliki tugas memberikan sertifikat halal. Lembaga-lembaga seperti LPPOM-MUI di Indonesia hampir pasti ada di negara-negara besar dunia.
“Jika hampir semua kota-kota besar sudah memiliki Masjid dan makanan halal. Artinya, tinggal diri kita sendiri yang harus melakukan usaha-usaha demi mendapatkan makanan halal saat di luar,” ujar Nanung saat acara Halal Class di Masjid UGM belum lama ini.
Caranya, kita bisa mencari di internet, ketik halal dan kotanya, misal halal resto New York, halal resto London.
Kedua, kita bisa menanyakan langsung ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ada di negara-negara tersebut. Biasanya, KBRI atau orang-orang di KBRI malah sudah memiliki daftar resto-resto halal.
Ketika bisa menanyakan ke Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) yang biasanya memang ada di negara-negara besar memiliki lembaga sertifikasi halal, maka tidak sulit mencari makanan halal.
“Bahkan, pedagang-pedagang di luar negeri jika kita memakai simbol-simbol Islami (jilbab atau peci), biasanya mereka memberi tahu ada kandungan tidak halal, you can’t buy this from me,” ujar Nanung saat memberi materi.
Menurut dia, pakaian-pakaian Islami yang kita kenakan saat berada di luar negeri memang sering membantu menghindarkan dari makanan-makanan tidak halal.
“Oleh sebab itu, umat Islam tidak perlu ragu mengenakan pakaian-pakaian Islami di luar negeri,” tegasnya. 01/ Bagus