Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) gencar menggelar Training of Trainer (ToT) Kader Dakwah Halal di beberapa daerah.
WISATA HALAL
Wakil Direktur LPPOM MUI Pusat, Osmena Gunawan kepada majalahnurani.com menyatakan bahwa penyiapan kader dakwah halal ini sangat penting untuk menjadikan suatu daerah sebagai destinasi wisata halal.
Untuk itu ke depan harus ada yang mau terjun ke masyarakat dan mngedukasi, menyosialisasikan halal.
“Menyampaikan ke konsumen, produsen makanan yang ada di wilayah tersebut melalui tangan-tangan kader dakwah halal ini,” urainya.
Osmena melanjutkan, pada setiap TOT, seluruh peserta kader dakwah halal mendapatkan materi mengenai titik kritis kehalalan bahan, prosedur sertifikasi halal juga Sistem Jaminan Halal.
Dalam waktu yang bersamaan seluruh pemasok dan pedagang makanan yang menyediakan makanan di lingkungan sekita juga mendapatkan sosialisasi halal mengenai bagaimana memilih dan menyiapkan makanan yang halal dan thoyyib.
“Tujuannya untuk mengedukasi dan menjadikan wisata halal di setiap daerah,” imbuh dia.
GAYA HIDUP HALAL
Diceritakan Osmena April ini ToT sudah dilaksanakan di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang Sumatera Barat. Kedepan Sumbar akan dijadikan destinasi wisata halal.
Saat itu training mengambil tema “Memilih dan Menyiapkan Makanan Halalan dan Thoyyiban”.
TOT ini dilaksanakan untuk menyiapkan kader dakwah halal yang siap terjun ke masyarakat dalam rangka sosialisasi halal agar masyarakat senantiasa mengonsumsi produk halal dan menerapkan gaya hidup halal (Halal is My Life),” ungkapnya.
Pimpinan Pesantren Diniyyah Putri Padang Panjang, Fauziah Fauzan mengakui, salah satu faktor keberhasilan penerapan kurikulum CUBA (Quran Sunnah Brain Attitude) adalah pemberian asupan makanan yang halal kepada para santrinya.
“Oeh karenanya kegiatan TOT kader dakwah halal ini menjadi input penting bagi anak didik,” pungkasnya. 01/Bagus
