Ribuan Massa Demo Tolak VFS Tasheel

Kedutaan Besar Arab Saudi di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018) siang tadi dipadati ribuan massa.

Massa jamaah umrah dan masyarakat ini melakukan aksi demo menolak VFS (Visa Facilitating Service) Tasheel.

Seperi diketahui bahwa VFS Tasheel menurut Kemenag belum legal. Aturan biometrik dalam pengurusan visa tersebut dinilai memberatkan jamaah umrah.

Jamaah umrah yang menolak ini di kordinasi oleh Perhimpunan Asosiasi Travel Umrah dan Haji Khusus (PATUHI) yang mana mewakili masing-masing asosiasi travel agent umrah. Seperti dari Himpuh, Amphuri, Asphurindo dan Kesthuri,.

Spanduk terbentang dan orasi pun di mulai dengan menyuarakan tegas menolak aturan VFS Tasheel.

Baca juga  Menteri Sri Mulyani Pastikan Gaji ke-13 dan 14 PNS Cair

Aspirasi yang mengatasnamakan Jumrat Tolak VFS dilatarbelakangi lantaran proses pengambilan data biometrik (periksa sidik jari dan retina mata) calon jamaah umrah sebagai syarat permohonan visa umrah.

MEMBERATKAN JAMAAH

Beberapa alasan sehingga digelarnya aksi demo itu. Pemberlakuan VFS Tasheel ini dianggap memberatkan umat yang hendak melaksanakan ibadah ke tanah suci.

Proses biometrik itu mengharuskan calon jamaah umrah hadir di kantor VFS di perkotaan atau lokasi yang telah ditentukan.

Ini dinilai sangat memberatkan. Karena jamaah yang berasal dari pelosok daerah harus datang ke tempat VFS. Yang itu hanya ada di beberapa ibu kota saja. Otomatis dengan perjalanan jarak tempuh dan lama waktunya, akan menambah biaya dari jamaah itu sendiri.

Baca juga  Menteri Sri Mulyani Pastikan Gaji ke-13 dan 14 PNS Cair

VFS Tasheel yang diresmikan Kedubes Arab Saudi ini sudah ada di Mal Epiwalk, Rasuna Said, Jakarta Selatan. Tapi, saat majalahnurani.com mengkonfirmasi ke Kementerian Agama, ternyata VFS Tasheel ini belum legal.

Aturan sebelumnya, travel unrah haji biasa mengurus visa ke Kedubes Arab bagi jamaah yang akan ibadah umrah secara langsung. Namun saat VFS Tasheel mengklaim bahwa setiap jamaah harus melakukan proses visa di kantor VFS.

“Kami menolak atas aturan biometrik VFS,” kata Ketua PATUH, Fuad Hasan Masyhur, di Jakarta.

KONDISI GEOGRAFIS

Dia menceritakan, dalam sehari, ada lima ribuan jamaah yang mengurus visa haji dan umrah. Maka dengan aturan VFS Tasheel, jamaah yang berasal dari daerah terpencil harus datang ke kantor VFS yang hanya ada di beberapa kota.

Baca juga  Menteri Sri Mulyani Pastikan Gaji ke-13 dan 14 PNS Cair

Ketua DPP Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Um­rah Republik Indonesia (Amphuri), Joko Asmoro, menilai kebijakan VFD Tasheel memberatkan calon jamaah umrah jika ditinjau dari berbagai aspek, termasuk kondisi geografis Indonesia.

Dia mempertanyakan bagaimana jika jamaah yang berasal dari daerah pelosok? Tentu itu memberatkan jamaah.

“Pengurusan visa secara biometrik itu untuk orang-orang yang tinggal di kota. Itu tidak bisa disamakan dengan kita di Indonesia karena kondisi geografis kita,” tandasnya. 01/Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *