Halaman Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya, Sabtu pagi (17/11/2018) diwarnai karya anak inklusi. Mulai dalam bentuk literasi, audio visaual, gambar 2D dan 3D.
PENDIDIKAN INKLUSI
Ini merupakan kegiatan yang digelar SAIM menjelang hari Anak Se-Dunia. Karya tersebut semuanya dipamerkan. Karya menakjubkan ini ditampilkan dengan kedalaman kisah proses yang mereka lalui.
“Karya 50 anak istimewa (Autis, ADHD, inplant hearing, Slow Learner, RM, dan Speech Delay) bisa kita nikmati bersama. Event ini juga dibuka untuk umum. Ibu walikota yang direncanakan hadir, belum bisa memenuhi undangan dikarenakan ada agenda tingkat internasional,” ungkap Humas SAIM, Ustadah Hamdiya kepada majalahnurani.com
Dia menjelaskan, Komunitas ABK, Sekolah Inklusi, dan sekolah swasta juga turut hadir dalam event tersebut.
Menurut Hamdiya, event ini bertujuan untuk menghargai karya Inklusi dan mengajak masyarakat dan pemerintah meningkatkan awarness pada pendidikan inklusi ini.
Ada beberapa sekolah yang turut meramaikan acara ini. Misalnya seperti partisipasi SDN 3 Margorejo yanh menampilkan pentas seni tari.
“6 anak inklusi memeragakan tari tradisional Jawa dengan baik,” tambah dia.
Menariknya lagi, ada presentasi dari Reza Gusti Erlangga, alumni SAIM (siswa Asperger’s) yang saat ini kuliah di PENS ITS.
Karya anak-anak inklusi hari ini membuat kagum pengunjung. Bahkan khususnya orangtua yang merasa tidak percaya bahwa putra-putrinya ternyata memiliki potensi yang luar biasa.
Hamdiya berharap, semua pihak lebih aware terhadap pendidikan inklusi. “Mulai dari orang tua, sekolah, pemerintah, dan masyarakat,” terang dia.
PENGUATAN WALI MURID
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, M Ikhsan hadir untuk memberikan penguatan kepada para walimurid dan para hadirin.
Menurut dia pendidikan inklusi itu perlu sangat diperhatikan. Karena perbedaan itu menjadi bagian dari kehidupan kita.
“Orang tua harus percaya pada sekolah dengan proses pendidikan yang dilakukan, supaya semua pihak mudah dalam menjalani proses apapun untuk anaknya,” tegasnya. 01/Bagus