Ketua Bidang Infokom Majelis Ulama Indonesia KH Masduki Baidlowi menyerukan agar masyarakat mewaspadai adanya provokasi menjelang coblosan 17 April 2019.
Dalam siaran pers yang diterima majalahnurani.com Selasa (29/1/2019) KH Masduki menilai jelang pemilu provokasi rawan terjadi.
SUASANA KERUH
Dia menilai akhir-akhir ini upaya provokasi semakin terlihat. “Kita harus waspada. Provokator ini ingin suasana keruh. Agar tercipta bentrokan antar umat. Yang dituduh partai yang anti Islam. Menurut saya tidak ada partai yang anti Islam,” ungkapnya.
KH Masduki menyinggung soal pelemparan Masjid Jogokariyan di Yogyakarta yang dilakukan oknum. MUI pun menilai jika insiden ini dilakukan provokator.
“MUI meminta polisi mengusut peristiwa ini agar menjadi terang. Harus diusut provokatornya,” sambungnya.
Menurutnya, itu susupan-susupan yang memiliki tujuan untuk mengacaukan suasana. Untuk itu, masyarakat diminta perlu berhati-hati.
“Siapa yang memprovokasi? Ya pihak-pihak yang tidak senang Indonesia damai,” tegasnya.
JAGA PERSAUDARAAN
MUI terus menyerukan masyarakat untuk tetap menjaga persaudaraan. Event politik yang digelar lima tahunan ini diharap tidak sampai merusak persaudaraan yang bersifat jangka panjang.
Sehingga harapan umat memilih tokoh atau pemimpin yang sesuai dengan hati nuraninya. Lebih dari itu MUI mengimbau agar masyarakat tak terpengaruh oleh isu-isu yang sifatnya hoax.
“Jangan terpengaruh oleh kondisi yang menyebabkan kita, sesama muslim yang intinya kita bersaudara. Sesama tetangga yang mestinya diajarkan agama kita menghargai dan menghormati tetangga kita, diamanatkan kepada kita untuk hormatilah tetanggamu, hormati tamumu. Ini kan sifatnya permanen, jangka panjang. Bersaudara antar-tetangga itu kan sifatnya sepanjang masa,” tandasnya. 01/Bagus