Pada penutupan sidang Tanwir Muhammadiyah Ahad (17/2/2019) siang tadi, menegaskan Muhammadiyah bersikap netral pada ajang Pilpres 2019.
Artinya Muhammadiyah tidak berpihak pada pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
PENCERAHAN
Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menutup sidang berharap apa yang telah diputuskan Muhammadiyah bisa memberi pencerahan bagi bangsa dan umat Islam di Indonesia.
“Saya berterima kasih pada Muhammdiyah yang telah banyak memberikan sumbangsih bagi negara, mulai dari membangun sekolah hingga rumah sakit,” kata dia kepada seluruh peserta sidang.
SUMBER INSPIRASI
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan ada sembilan poin hasil sidang tanwir Muhammadiyah berisikan rekomendasi. Salah satunya yakni agar bangsa senantiasa menjadikan agama, Pancasila dan kebudayaan luhur sebagai fondasi dan sumber inspirasi kebijakan.
Selain itu juga berkaitan dengan penegakan kedaulatan negara, penanganan kesenjangan ekonomi, merekonstruksi pendidikan dan pembangunan yang berkarakter, menjalankan pemerintahan dengan prinsip negara hukum.
“Sidang tanwir juga membuat usulan agar kepala negara yang kelak terpilih di Pilpres 2019 bisa membangun pemerintahan yang mewakili kepentingan rakyat, bukan partai atau kelompok tertentu,” terangnya.
Seperti pada penegakan hukum. Menurutnya, seharusnya hal ini jangan terlibat dalam politik praktis.
“Harus netral soal penegakan hukum, agar dapat keadilan yang merata,” lanjutnya.
Masukan yang dirumuskan dalam keputusan sidang tanwir, papar Haedar, akan diserahkan langsung ke para calon presiden sebelum pemilu berlangsung.
“Kami akan menyerahkan ke capres. Muhammdiyah juga tetap memilih netral saat pemilu,” tandasnya. 01/Bagus