Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat pada sore ini untuk menentukan 1 Syawal 1440H. Sidang akan digelar sore ini di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin yang akan memimpin langsung jalannya sidang.
Kemenag menyebut bahwa sidang isbat tersebut berdasarkan hasil laporan pemantauan hilal dari 105 titik di Indonesia.
“Sekarang ini 105 titik semua provinsi,” kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag Agus Salim saat dihubungi.
RUKYAT
Sementara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juha akan menentukan 1 Syawal 1440 H atau Idul Fitri pada sore ini. Metode penentuan 1 Syawal yang dipakai PBNU adalah metode rukyat (ru’yat).
Ketua PBNU Robikin Emhas kepada majalahnurani.com, Senin (3/6/2019) menjelaskan, NU menentukan 1 Syawal melalui metode ru’yat. Hisab, katanya, dipakai sebagai dasar pelaksanaan ru’yat.
“Kalau ibarat penelitian, metode hisab itu library research. Sedangkan ru’yat adalah field research. Makanya NU belum bisa menentukan kapan Idul Fitri sebelum ru’yat,” ujarnya.
Robikin mengatakan hasil penentuan 1 Syawal 1440 H akan disampaikan di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
“Sore ini, nanti jam 17.00 WIB live Ikhbar Idul Fitri, di PBNU,” ujarnya.
Berbeda dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sebelumnya telah menetapkan 1 Syawal 1440 Hijriyah jatuh pada 5 Juni 2019. Penetapan tersebut berdasarkan hasil hisab haqiqi dari majelis tarjih dan tajdid PP Muhammadiyah.
“Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui majelis tarjih dan tajdid telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1440 Hijriyah jatuh pada tanggal 5 Juni 2019,” terang Haedar kemarin. 01’Bagus