Sudah banyak calon jamaah haji (CJH) Indonesia yang menunaikan ibadah umrah di malam hari hingga Kamis (25/7/2019).
Pasalnya kondisi cuaca panas dan kepadatan menjadi faktornya. Bahkan saking panasnya, kaki jamaah spai melepuh.
50 DERAJAT CELCIUS
Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Maskat Ali Jasmun, dalam keterangan pers media center Kemenag menyampaikan, kondisi cuaca Makkah saat ini sangat panas.
Siang hari rata-rata suhubya di atas 45 derajat Celsius dan kadang bisa sampai 50 derajat Celsius.
“Untuk itu diimbau menunaikan umrah wajib pada malam hari. Sebab akan lebih ringan karena suhu udaranya relatif lebih rendah dibandingkan pada siang hari. Selain itu kalau malam hari setelah salat Isya, kemungkinan di ruang pelaksanaan tawaf itu bisa utuh,” ujarnya.
ANTREAN PANJANG
Sementara kalau masuk ke Haram dalam waktu salat rawatib, mungkin akan terpecah karena ada adzan. Kata Maskat, saat adzan maka pengelompokan jamaah laki-laki dan perempuan akan dibedakan.
PPIH 2019 telah menempatkan petugas di pos-pos stasioner siaga membantu jamaah yang memerlukan bantuan di sekitar Masjidil Haram. Ada juga petugas yang ditugasi berkeliling.
Maskat menyarankan jamaah selepas menunaikan ibadah salat tidak langsung bergegas pulang ke pemondokan, agar tak terjadi penumpukan dan antrean panjang di terminal bus shalawat.
“Karena bubarnya bareng pasti menimbulkan kepadatan di terminal-terminal. Jadi jangan buru-buru pulang, tunggu satu jam dulu di dalam masjid baru setelah itu pulang,” tandas dia. bagus