NU Ajak Umat Berlomba-lomba untuk Berkurban

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, mengimbau kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Nahdlatul Ulama bagi yang mampu untuk melaksanakan ibadah kurban di Hari Raya Idul Adha 1440 H.

Menurutnya, di hari-hari tertentu masyarakat muslim menikmati hidangan makanan enak seperti di Hari Raya Kurban, semuanya makan daging.

PAHALA QURBAN

Orang yang kaya hampir setiap hari bisa makan daging, sementara bagi yang miskin, di Hari Raya Idul Adha harus makan daging agar bisa merasakan kenikmatan hidup.

“Maka bagi yang mampu, mari kita berlomba berkurban sebanyak-banyaknya. Tidak usah dibatasin, tujuh orang sapi satu. Enggak, satu orang satu sapi pun silakan, kalau memang mampu. Mudah-mudahan pahalanya akan kita dapatkan nanti di akhirat ketika kita pulang ke hadapan Allah,” tutur dia dikonfirmasi Sabtu (27/7/2019).

Baca juga  Ribuan Guru, Dosen dan Karyawan YPM Taman Sidoarjo Hadiri Halal Bihalal

KH Said menjelaskan, PBNU memiliki lembaga bernama NU Care-LAZISNU, lembaga zakat, infak dan sedekah yang dikelola dengan amanah, jujur, diaudit oleh eksternal.

Bagi umat Islam bisa mempercayakan kepada LAZISNU. “Serahkanlah zakat, infak, sedekah, dan kurban kepada lembaga zakat, infak, sedekah yang dikelola oleh pengurus Nahdlatul Ulama. Kita bertanggung jawab dunia akhirat, bertanggung jawab menerima amanah, titipan, kepercayaan dari semua pihak,” KH Said.

PBNU melalui NU Care-LAZISNU menjaga amanah dari donatur, baik itu berupa zakat maupun charity dan kurban.

kH Said menjamin jika NU Care LAZIZNU bisa menjalankan sebaik-baiknya seperti yang sudah berjalan selama ini, tidak pernah ditemukan hal-hal yang menyimpang. (Semuanya) terbuka, transparan, dan auditable. Yang mengaudit juga auditor eksternal,” imbuhnya.

Baca juga  Ribuan Guru, Dosen dan Karyawan YPM Taman Sidoarjo Hadiri Halal Bihalal

SOSIAL

Di Islam, terang KH Said, adalah agama sosial, agama yang peduli dengan kebersamaan. Hal tersebut, ditunjukkan dengan ibadah ma’aliyah (ibadah harta) seperti zakat, infak, sedekah, kurban.

“Zakat, zakat itu macam-macam. Zakat fitrah, tijaroh (zakat perdagangan), ziro’ah (zakat pertanian), perhiasan, dzahab (emas murni), dan masih ada lagi fidyah, nazar, syukuran, dan, kurban. Itu semua sebenarnya merupakan ibadah ma’aliyah, ibadah harta yang menunjukan agama Islam agama sosial, agama yang peduli dengan kebersamaan,” tandas dia. Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed