MUI Jawa Timur meminta warga Jatim untuk tidak merayakan malam tahun baru 2021. Hal itu disampaikan dalam lima amanah menjelang pergantian tahun
“Pertama, MUI mengajak masyarakat Jatim untuk mematuhi protokol kesehatan dan menjauhkan diri dari kerumunan dalam menyambut tahun baru 2021 karena itu awal dari penyebaran COVID-19,” ujar Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah, Rabu (30/12/2020).
SUNNATULLAH
Menurut Mutawakkil, pergantian tahun merupakan sunnatullah dan hendaknya menjadi refleksi (muhasabah) bagi perjalanan bangsa Indonesia ke depan. Oleh sebab itu, umat islam hendaknya tidak melakukan perayaan dalam bentuk apa pun di malam pergantian tahun baru 2021 ini.
“Hindarkan jenis perayaan apapun yang berpotensi mengganggu kepentingan umum,” jelasnya.
Mutawakkil juga mengajak semua elemen bangsa, terutama umat islam di Jatim untuk melakukan refleksi menjelang pergantian tahun.
“Dalam rangka memperbaiki kualitas keimanan, meneguhkan ukhuwah dan meningkatkan daya saing SDM bangsa yang unggul (khaira ummah) di dunia internasional,” katanya.
LIMA AMANAH
Berikut amanah Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menjelang akhir tahun 2020:
1. MUI Jatim mengajak umat Islam untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai bagian dari upaya penyempurnaan diri.
2. MUI mengajak masyarakat Jawa Timur untuk mematuhi protokol kesehatan dan menjauhkan diri dari kerumunan dalam menyambut tahun baru 2021 karena itu awal dari penyebaran COVID-19.
3. Hindarkan jenis perayaan apapun yang berpotensi mengganggu kepentingan umum.
4. Perkuat komitmen untuk hidup lebih baik dan mulia di hadapan Allah SWT dan sesama warga pada tahun 2021.
5. Senantiasa memperkokoh rajutan harmoni kehidupan beragama dan bernegara di tengah kebhinekaan bangsa Indonesia. Ym
