Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya menggelar Ngaji Kebangsaan di Hotel Majapahit, Rabu (23/8). Ngaji Kebangsaan ini mengusung tema “Nasionalisme Para Kyai dan Santri; Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan RI”.
Hadir sebagai pembicara Panglima Santri NU KH Umarsayah HS, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Waketum PBNU KH Zulfa Mustofa, dan Guru Besar Ilmu Politik Unair Prof. Kacung Marijan. Panglima Santri pun menggelorakan semangat resolusi jihad. Dimana gerakan resolusi jihad dapat menjadi narasi yang membangkitkan spririt generasi penerus.
“Inilah yang menjadi kewajban kita untuk mengingat kembali sejarah mempertahankan kemerdekaan bangsa ini,” ungkapnya.
Selain itu, Panglima juga ingin generasi muda mengetahui bahwa republik ini berdiri atas perjuangan para masyarakatnya. “Pemerintah dan NU punya semangat yang sama untuk amar maruf nahi mungkar, menghadirkan kenyamanan dan kesehatan bagi warga Surabaya,” pungkasnya.
Sementara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta masyarakat meneladani nilai-nilai nasionalisme para kiai dan santri. Menurut Eri Cahyadi, para kiai dan santri memiliki peran yang penting dalam mempertahankan kemerdekaan di Surabaya. Aksi heroik para santri itu terjadi pada pertempuran 10 November 1945. Mereka berhasil mengusir tentara sekutu yang hendak menguasai kembali Kota Pahlawan.
“Untuk mempertahankan NKRI ini harus memiliki jiwa nasionalis sekaligus jiwa religius,” kata dia. Eri Cahyadi mengakui, Surabaya lekat dengan santri. “Meski yang bertempur di Surabaya bukan semuanya Muslim. Namun semua bertempur untuk mempertahankan kemerdekaan,” pungkas Eri. (Bg, foto: LTNNU).