Direktur Pembinaan Haji Kementerian Agama (Kemenag) Khoirizi H Dasir langsung menyosialisasikan ke semua Embarkasi terkait aturan baru berupa jamaah ‘wajib’ mendorong koper dari dalam gate sampai dengan plaza ruang tunggu Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
KAIN IHRAM
Ada dua yang diinstruksikan Khoirizi. Pertama, dia mengimbau kepada petugas haji untuk membantu membawakan koper jamaah lansia.
“Termasuk jamaah yang masih muda. Kita minta tolong kepada mereka turut serta membawakan koper jamaah lansia,” tutur dia kepada majalahnurani.com Selasa (7/8/2018).
Nantinya begitu tiba di bandara, petugas di tiap kloter langsung membantu jamaah lansia. Kemudian yang kedua yakni imbauan kepada jamaah haji yang masih berada di Embarkasi agar menyiapkan kain ihram.
Menurut Khoirizi, aturan baru ini semaksimal mungkin masalahnya diminimalkan dengan minta bantuan jamaah lain dan petugas haji.
“Jadi begitu ada info aturan itu, kita langsung sosialisasikan ke semua Embarkasi dan melalui grup WA. Menyiapkan kain ihram dan membantu jamaah lain,” tutur dia.
Sutarno P, Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim mengaku sudah menyosialisasikan aturan tersebut. Saat ini di Embarkasi asrama haji Surabaya, jamaah sudah menyiapkan kain ihram.
“Sudah kita infokan. Dan sekarang jamaah sudah siap. Baik kain ihram atau membantu jamaah lansia lainnya untuk membawa koper,” tegas dia.
PERCEPATAN PELAYANAN
Aturan ini diputuskan setelah Kepala Daker Airport Arsyad Hidayat, setelah mengadakan pertemuan bersama dengan Kementerian Haji dan Umrah serta pihak wukala.
Menurut Arsyad, dalam pertemuan yang digelar pada Ahad (5/8/2018) lalu, kebijakan tersebut benar-benar telah melewati kajian panjang oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi.
“Kebijakan pengangkutan koper dari paviliun ke plaza merupakan bagian dari kebijakan percepatan pelayanan kedatangan jamaah di bandara Jeddah,” kata Arsyad.
Dengan sistem baru ini, kata dia, amaah haji diminta mendorong barang bawaannya dari paviliun ke plaza. Sedangkan koper dari plaza ke bus akan diangkut oleh tenaga angkut (’umal) dari wukala.
“Kebijakan ini berlaku untuk semua negara,” pungkas dia. 01/Bagus