Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dr Windhu Purnomo mengakui pasien Covid-19 di Jawa Timur terus melonjak.
JANGAN MELONGGARKAN
Data terakhir kemarin sudah di angka 4.409 kasus pasien positif corona. Melihat ini, dia menyarankan pemerintah tegas, terutama di zona merah penularan. Windhu meminta Pemprov Jatim untuk tak buru-buru dalam memberikan kelonggaran.
“Tidak melakukan pelonggaran dulu. PSBB di Surabaya Raya dan Malang Raya jangan melonggarkan dulu. Yang ketat dua minggu ini kalau bisa yang ketat. Jangan seperti ini rame di jalanan,” ungkap Windhu Sabtu (30/5/2020).
Menurut Windhu, polisi juga melakukan sweeping hingga menempatkan titik check point di jalanan kota juga, bukan hanya di perbatasan kota.
Sebab jalanan Kota Surabaya juga terpantau cukup ramai meski sedang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Jika pencegatan kerap dilakukan, Windhu menyebut bisa membuat psikologi masyarakat menjadi malas berkeliaran ke luar rumah.
“Kan nggak enak orang keluar rumah dicegat disweeping, secara psikologis itu akan menahan diri buat ndak keluar-keluar,” lanjut Windhu.
RUMAH SAKIT KEWALAHAN
Sebaliknya, jika aturan PSBB dilonggarkan, rumah sakit di Surabaya akan kewalahan.
“Sudah jadi episentrum sekarang. Yang penting sekarang itu kan sumber penularannya di masyarakat. Penularan jangan sampai berjalan terus. Rumah sakit itu hilir, hanya menerima dari hulu,” tukasnya.01/ Bagus