SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) menggelar kegiatan Webinar Parenting pada Sabtu, (17/4/2021). Kegiatan bertemakan tips memilih study lanjut di masa pandemi ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada calon orang tua, wali siswa Smamda dari SMPN 1 Sedati, SMPN 4 Waru dan beberapa SMP Negeri dan Swasta kota Surabaya agar memilih studi lanjut yang tepat untuk buah hati mereka.
PENERIMAAN PESERTA DIDIK
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru Smamda. Selain mengenalkan sekolah kepada siswa, Smamda juga mengenalkan langsung kepada orang tua/wali siswa yang dikemas melalui webinar parenting.
Kegiatan sebelumnya adalah kegiatan seminar tentang AKM untuk kepala dan wakil kepala SMP Negeri dan Swasta, presentasi daring dan luring ke SMP.
Kepala Smamda, Astajab, S.Pd, M.M menjelaskan bahwa kegiatan parenting ini akan sangat bermanfaat bagi orang tua calon siswa. “Semoga setelah kegiatan parenting ini orang tua tidak lagi bingung atau ragu untuk memilihkan studi lanjut untuk putra putrinya,” ungkap Astajab.
Lebih lanjut, Ia berharap akan lebih banyak orang tua yang mendaftarkan putra putrinya ke Smamda.
Kegiatan parenting hari ini merupakan kegiatan kali kedua dengan menggandeng psikolog Prof Yusti Probowati sebagai narasumber. Kegiatan parenting yang lalu telah diselenggarakan pada hari Sabtu, 3 April 2021 dengan tema yang hampir sama yaitu Kiat mempersiapkan pendidikan anak yang lebih baik menghadapi era digital di masa pandemi.
ARAHKAN BAKAT ANAK
Prof Yusti mengakui bahwa dirinya telah menjadi keluarga dari Smamda. Bahkan dia bersyukur lantaran menyekolahkan anaknya di Smamda.
Keberhasilan anaknya yang bernama Maharani, menjadi alumni Smamda, kemudian diterima di S1 Universitas Airlangga hingga mendapatkan beasiswa S2 di Newcastle, Inggris merupakan kebahagian bagi Prof Yusti.
“Ada satu lagi yang tidak disebut pak Alif bahwa saya menjadi bagian keluarga besar Smamda. Smamda pernah mendidik anak saya,” ungkapnya saat membuka webinar.
Salah satu tips yang disampaikan Yusti pada webinar siang itu yakni pentingya peran orang tua ketika mengarahkan bakat anaknya. Menurutnya jangan sampai orang tua memaksakan kehendaknya agar anak menuruti.
“Orang tua mengarahkan. Jangan memaksakan bakat atau keinginannya yang sebenarnya tidak diinginkan anaknya,” pungkas Prof Yusti yang juga Guru Besar UGM Yogjakarta.
Karena itulah, lanjut Prof Yusti, ketika anak semakin dewasa, maka orang tua harus bisa mulai melepaskan anaknya. Artinya, keinginan bakat anak tidak lagi harus kita paksakan dalam memilih pendidikan.
“Kita arahkan,” pungkasnya. Bagus