Vaksin merah putih bakal menjalani uji klinis paling cepat akhir tahun 2021 dengan lama masa uji klinis selama delapan bulan.
Kepala LPB Lembaga Biologi Molekuler (Eijkman) Amin Soebandrio menyatakan saat ini vaksin merah putih buatan Eijkman sedang dalam proses transisi ke industri.
“Diharapkan pada akhir tahun atau paling lambat awal 2022 uji klinik sudah bisa dimulai,” ujar Amin dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (16/6/2021).
PROSES 90 PERSEN
Amin menuturkan Eijkman telah meneliti dan mengembangkan vaksin merah putih sejak April 2020. Saat ini, dia mengaku proses itu sudah lebih dari 90 persen. Selain itu, pihaknya juga telah menjalin kerjasama dengan Bio Farma untuk menerjemahkan hasil laboratorium ke industri.
Amin menyampaikan Emergency Use Authorization (EUA) diharapkan bisa diperoleh setelah delapan bulan vaksin merah putih menjalani uji klinis. Dia juga menegaskan Eijkman akan terus mengawal vaksin itu hingga benar-benar digunakan.
“Lembaga Eijkman bakal terus mengawal, bahkan sampai uji klinik seterusnya,” ujarnya.
Di sisi lain, Amin menyampaikan belum dapat memastikan berapa banyak dosis vaksin merah putih yang bisa diproduksi Bio Farma. Namun, dia menyampaikan kapasitas produksi saat ini perusahaan BUMN itu mencapai 250 juta dosis per tahun.
“Rencananya Bio Farma akan mengundang beberapa perusahaan farmasi lain yang juga memiliki fasilitas cara pembuatan obat yang benar dan baik sehingga diharapkan satu atau dua perusahaan farmasi itu akan berkontribusi sekitar 100 juta dosis per tahun,” tegas dia. Bagus