Dua maskapai sudah ditunjuk Kementerian Agama untuk mengangkut jamaah haji Indonesia 2019 menuju Tanah Suci.
Maskapai penerbangan itu yakni PT Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines.
BERJALAN LANCAR
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI, Nizar menjelaskan, sekitar 206.535 orang jamaah haji reguler dari 507 kloter akan diberangkatkan mulai dari berangkat hingga kembali ke Tanah Air menggunakan dua maskapai tersebut.
Ada 14 pesawat yang disiapkan PT Garuda Indonesia, dan 13 pesawat dari Saudi Arabian Airlines.
Nizar berharap penyelenggara angkutan udara haji dari 12 bandara embarkasi dan debarkasi haji dapat berjalan lancar, aman, dan terkendali.
“Perusahaan penerbangan juga harus memulangkan jemaah haji sakit pascaoperasional dan orang hilang yang ditemukan kembali untuk sampai ke propinsi asal mereka meski masa operasional haji telah berakhir,” ungkapnya kepada majalahnurani.com Selasa (2/4/2019).
PRAMUGARI LOKAL
Direktur Niaga PT Garuda Indonesia, Pikri Ilham, menjamin ada peningkatan pelayanan penerbangan PT Garuda Indonesia.
“Mulai dari ketepatan waktu, penyediaan makanan lokal berbasis nasi, pramugari yang dapat berbahasa lokal, serta pelayanan bagasi yang optimal agar tidak hilang,” ujarnya.
Salah satu peningkatan pelayanannya yakni merekrut pramugari yang berbahasa lokal. Pasalnya, selama ini Pikri menilai banyak jamaah tidak bisa Bahasa Indonesia karena usia.
“Makanya mulai tahun ini kami juga merekrut pramugari-pramugari yang berbahasa lokal,” terangnya.
Vice President Haj and Umroh Saudi Arabian Airlines, Mohammed Amin Abdulmajeed, menambahkan pihaknya juga akan melakukan hal serupa untuk memastikan kenyamanan penumpang.
“Kami akan menyiapkan makanan lokal di pesawat, saudara kita dari Indonesia juga akan menjadi kru di pesawat kami untuk kemudahan berbahasa dan komunikasi. Kami juga memberikan pelayanan nomor satu dari mulai keberangkatan hingga sampai di Makkah,” jelasnya. 01/Bagus
