Pada kunjungan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam A Abid Althagafi ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta kemarin, sepakat untuk meningkatkan hubungan kedua negara di berbagai bidang, termasuk soal Islam Radikal. Kemudian peningkatan haji dan umrah, hubungan dagang, budaya dan sosial.
“Jadi beliau mendapat amanah dari Raja Salman Abdul Aziz, berbicara soal hubungan dua negara,” ungkap Ketua Umum PBNU KH Said Aqil dikonfirmasi majalahnurani, Rabu (3/7/2019).
TINGKATKAN KERJASAMA
KH Said menegaskan maksud kedatangan Dubes tersebut ke Indonesia adalah memperkuat dan meningkatkan kerjasama dari berbagai sektor.
Dia berharap, mudah-mudahan Indonesia mendapat berkah dari pertemuan itu.
“Kami sangat bangga gembira karena Dubes Arab Saudi yang baru ini yang sangat terbuka, intelek, dan berpandangan sama dengan NU yaitu sama-sama berpandangan Islam wasathiyah(moderat), itu akan jadi titik keberangkatan kita,” lanjut KH Said.
RAMAH DAN DAMAI
Salah satu pembahasan penting saat itu soal rusaknya Islam karena munculnya sekelompok Islam yang radikal, ekstremis, dan teroris.
Oleh karena itu, urai KH Said, Arab Saudi dan Indonesia akan bergandengan tangan memperbaiki Islam yang penuh rahmat, ramah, damai, cinta, penuh kasih sayang, dan kemanusiaan.
“Tidak boleh ada dakwah Islam dengan cara kekerasan. Tapi harus dengan cara ramah dan damai,” tukasnya. 01/Bagus