Sejak kasus Corona diumumkan, jumlah penambahan tertinggi terjadi pada Rabu (13/5/2020) sebanyak 689 orang terkonfirmasi positif.
Tentu penambahan dalam sehari saja ini mengejutkan. Melihat ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta pemerintah tidak melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sampai ada data yang jelas terkait pengendalian pandemi.
“Sampai ada data yang tepat untuk dijadikan indikator dan kriteria berdasar aspek Medis-Epidemologis yang menjadi basis acuan sistem-sistem yang lain bisa dijalankan,” tutur Wakil Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi, Kamis (14/5/2020).
PENAMBAHAN SAMPEL
Adib menilai penambahan kasus bisa diakibatkan penambahan jumlah sampel pemeriksaan dan bertambahnya tempat pemeriksaan PCR swab.
“Bukan menggambarkan munculnya kasus baru,” sambungnya.
EVALUASI NASIONAL
IDI juga meminta pemerintah melakukan evaluasi data COVID-19. Seperti membedakan intervensi daerah berdasarkan data yang akurat. Open data dan road map serta evaluasi penanganan COVID secara Medis-Epidemologi.
“Evaluasi Penanganan secara nasional dan per wilayah harus dibedakan sehingga fokus intervensi berdasar evaluasi dan berbasis data yang kuat dan terpercaya,” tandasnya. 01/Bagus