Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Surabaya melaksanakan Wisuda Al-Qur’an Bil Hifdzi dan Bin Nadzor Semester 2 Tahun 2024. Kegiatan dilaksanakan Gedung Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur, diikuti 72 siswa yang terbagi menjadi dua bagian; 39 Bil Hifdzi dan 33 Bin Nadhar. Wisuda Al-Qur’an ini merupakan program tahunan sekolah dan merupakan bentuk komitmen sekolah terhadap visi, brand dan tak line; Menjadi Sekolah Unggul, Berkarakter dan Berprestasi, Cerdas, Hafidz, dan Berkarakter.
Hadir dalam acara Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wonokromo Bapak Muhammad Barid, S.Ag, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Bapak Dr. Arfan Fahmi, Ketua Takmir dan Kepala KL Lazismu Masjid Al-Mufidah Bapak Thohari, Ketua Cabang Tilawati Kota Surabaya Ustadz Imam Syafi’i, M.Pd , Ustadz Khudori Koordinator TPQ Sekolah Karakter SDM 24 Surabaya perwakilan dari Yayasan Nurul Falah Surabaya, dan Ketua Komite Sekolah Karakter SDM 24 Surabaya Bunda Indarsyah Chalifatiyanti, M.Psi.
Kepala Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Surabaya Ustadzah Norma Setyaningrum, M.Pd menyampaikan, tidak semua wali murid bisa merasakan momentum ini, karena dari 435 siswa, baru bisa di wisuda 72 siswa. “Kami berharap berikutnya bisa lebih banyak lagi, sehingga target lulusan bisa tercapai,” tuturnya.
Masih Ustadzah Norma berpesan kepada anak-anak, jangan berhenti sampai disini, semangat dan lanjutkan perjuangan. Bagi anak-anak yang lulus Bin Nadhar, maka harus melanjutkan untuk menyelesaikan hafalan sehingga bisa lulus Bil Hifdzi. Sedangkan anak-anak yang sudah lulus Bil Hifdzi, maka menambah hafalannya, yang 1 juz menjadi 2, yang 2 juz menjadi 3 dan seterusnya. “InsyaAllah, kita akan dimuliakan oleh Allah SWT, baik di dunia maupun akhirat,” sambungnya.
“Yang terakhir, kami berpesan kepada wali murid, khususnya yang kelas 6, untuk bisa melanjutkan ke Sekolah Muhammadiyah dalam rangka melanjutkan program hafalannya. Kalau di lingkungan Wonokromo, ada SMP Muhammadiyah 4 Gadung Surabaya dengan program dan ustadz/ustadzah yang sama. Tetapi kalau ada pilihan lain, bagi anak-anak yang hafalannya minimal 3 juz, bisa masuk sekolah Negeri dari jalur prestasi penghafal Al-Qur’an. Kalau diterima di sekolah Negeri, kami ingatkan untuk tetap menjaga hafalannya,” tegas Ustadzah Norma yang juga aktif di Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Surabaya.
