Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menargetkan tingkat partisipasi masyarakat dalam menyukseskan Pilkada serentak 27 November mendatang, minimal sama pemilihan presiden dan pileg Februari lalu. Yakni 81 persen.
Hal tersebut disampaikan Komisioner Divisi Sosdiklih dan Parmas KPU Jatim Nur Salam, Kamis (24/10). “Kami terus melakukan sosialisi kepada masyarakat tentang pentingnya pilkada. Lima tahun kedepan ditentukan pada 27 november,” katanya.
Terkait debat publiik kedua, Nur Salam mengaku masih menyusun panelis. Dengan tema tata kelola pemerintahan yang efektif dan inovatif serta pelayanan publik yang inklusif dan keadilan masyarakat Jawa Timur.
“Jadi temanya lebih banyak kepada pelayanan kepada masyarakat dan birokrasi. Terkait format masih sama dengan debat pertama, ada segmen gubernur dan segmen wakil gubernur,” katanya.
Ditanya terkait munculnya logo PKB pada paslon nomor urut 2 pada debat pertama yang lalu, Nur Salam menegaskan hal ini adalah kesalahan teknis dan tidak ada unsur kesengajaan.
“Kami akan melakukan evaluasi dan koreksi setelah adanya kejadian ini,” tuturnya.
Sementara itu Komisioner Bawaslu Dewita Hayu Shinta mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan penelusuran mengenai hal tersebut.
“Nanti jika ada hasilnya akan diputuskan pada rapat pleno. Kami tidak berani mengambil keputusan tanpa melakukan penelusuran. Hanya saja kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” tandasnya.
