PCNU Kota Surabaya menggelar orasi kebangsaan pada Selasa (15/8) di kantor Bubutan Surabaya. Orasi kebangsaan ini bertemakan resolusi jihad, kaum santri pengobar api revolusi dan penegak NKRI.
Rais Syuriyah PCNU Surabaya KH Dzul Hilmi menegaskan bahwa kemerdekaan RI tak lepas dari peran besar Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari. Sehingga pada kala itu pecah perang 10 November di Surabaya lantaran menjalankan fatwa KH Hasyim Asy’ari.
“KH Hasyim Asy’ari andilnya begitu besar dalam kemerdekaan RI. Inilah peran NU yang sangat besar. Dimana kala Kyai Hasyim itu mengeluarkan fatwa resolusi jihad wajib aini. Semuanya harus berjuang,” ungkapnya dalam sambutan.
Pada orasi kebangsaan ini, telah hadir narasumber Riadi Ngasiran Nahdliyin Journalist, Rojil Nugroho Bayu Sejarawan UNESA dan Dr Wasid Sejarawan UIN Surabaya. Dr Wasid menyatakan dalam orasinya bahwa pentingnya memelajari sejarah resolusi jihad. Bahkan, dia berpesan agar kaum milenial wajib memelajari sejarah resolusi jihad. “Kita berharap agar materi sejarah resolusi jihad ini masuk dalam pembelajaran materi sekolah. Di sekolah Ma’rif,” sambungnya.
Seperti diketahui bahwa kegiatan orasi kebangsaan ini digelar dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional 22 Oktober 2023 yang dijadwalkan dipusatkan di Tugu Pahlawan, Jalan Bubutan hingga Jalan Tunjungan, Surabaya. (Ra, foto: Bagus).
